Acara Inti Seba Baduy 2019, Sabtu (4/5), di Pendopo Bupati Lebak, Banten. Dialog budaya antara Baduy Dalam, Baduy Luar, dan para Panggede atau Pejabat Kabupaten Lebak.
Lebak – Seluruh rangkaian Seba Baduy 2019 telah selesai dilaksanakan dengan berbagai kegiatan seni budaya dan pameran yang menampilkan produk kreatif asli Lebak serta kegiatan meriah lainnya. Acara tersebut berlangsung selama tujuh hari terhitung dari tanggal 29 April hingga 5 Mei yang bertempat di sekitaran Alun-Alun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Acara yang masuk dalam 100 Calendar of Events 2019 Kementerian Pariwisata ini, berhasil menarik antusiasme masyarakat lokal hingga luar daerah, bahkan terdapat beberapa wisatawan mancanegara yang ikut memeriahkan acara ini khususnya saat prosesi utama upacara Seba Baduy pada hari Sabtu, 4 Mei 2019. Acara ini sendiri pertama kali diadakan pada tahun 2013.
Acara Seba Baduy 2019 yang diikuti 1.035 jiwa warga Baduy, termasuk 13 jiwa warga Baduy Dalam ini merupakan salah satu dari sekian banyak event wisata di Kabupaten Lebak yang telah disiapkan guna mendukung visi misi Bupati Lebak yaitu Kabupaten Lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal. Dikutip dari Banten News, Asisten Daerah (Asda) III Kabupaten Lebak, Dedi Lukman Indepur yang hadir mewakili Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya, dalam sambutannya saat membuka rangkaian acara Seba Baduy 2019, mengimbau kepada seluruh elemen pemerintah dan masyarakat agar mewacanakan acara Seba Baduy ini sebagai ikhtiar bersama untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan dalam menyaksikan acara adat masyarakat Baduy yang diadakan setahun sekali.
Melihat antusiasme masyarakat terhadap salah satu event wisata ini, diharapkan dapat menular juga kepada wisata-wisata lainnya di Kabupaten Lebak. Hal tersebut tentunya akan berdampak terhadap pembangunan ekonomi daerah khususnya masyarakat yang berada di sekitar kawasan wisata tersebut. Penguatan sektor wisata ini juga dalam rangka peningkatan capaian kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Lebak. Itu semua merupakan pekerjaan rumah bersama antara pemerintah dan juga masyarakat, seperti yang pernah diutarakan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak, Dede Jaelani, saat Konsultasi Publik yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak bahwa seluruh elemen masyarakat harus bekerja maksimal dan optimis bahwa pariwisata akan menjadi lokomotif pendongkrak sektor ekonomi di Kabupaten Lebak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar