Kamis, 27 Februari 2020

Ini Tujuan Bappeda Kabupaten Lebak Datangi Dinas ESDM Provinsi Banten

Kepala Bappeda Kabupaten Lebak saat menyerahkan laporan kajian Geoheritage di Dinas ESDM Provinsi Banten (25/2)

Serang – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak, Hj. Virgojanti, bersama pimpinan berserta staf di Bidang Perekonomian dan SDA menemui secara langsung Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Selasa (25/2). 

Tujuan kedatangan Bappeda Kabupaten Lebak ke Dinas ESDM Provinsi Banten yaitu menyerahkan Surat Bupati kepada Gubernur Banten tentang Permohonan Usulan Penetapan Bayah Dome menjadi Warisan Geologi. Selain itu juga, diserahkan hasil kajian Warisan Geologi beserta peta sebaran Keragaman Geologi yang telah dilakukan oleh Bappeda Kabupaten Lebak yang bekerja sama dengan Pusat Penelitian Geopark dan Kebencanaan Geologi Universitas Padjajaran (Puslit GKG UNPAD). “Dari hasil kajian, didapatkan 39 Keragaman Geologi yang tersebar di 12 kecamatan, bahkan hasil penilaian menunjukkan cukup banyak potensi Warisan Geologi yang berkelas Internasional”, tutur Virgo. Lebih lanjut, Plt. Dirut RSUD Ajidarmo tersebut mengharapkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Banten dalam mewujudkan Geopark Bayah Dome sebagai Geopark Nasional.

“Kami akan melihat lagi tahapan pengembangan Geopark di Kabupaten Lebak sudah sampai mana dan disesuaikan dengan timeline yang ada agar tidak ada tahapan yang terlewat,” kata Eko selaku Kepala Dinas ESDM Provinsi Banten. Lebih lanjut, Pemerintah Provinsi Banten telah memasang sign board di beberapa tempat sebagai bentuk dukungan kepada Kabupaten Lebak. Sebagai tindak lanjut penyerahan kajian Warisan Geologi oleh Pemerintah Kabupaten Lebak, nantinya Dinas ESDM Provinsi Banten akan coba meng-overlay dengan IUP (Izin Usaha Pertambangan) yang ada saat ini. “Ketika sudah ditetapkan menjadi Geopark Nasional maka harus ada lokasi-lokasi menarik yang bisa dikunjungi bagi masyarakat pada umumnya seperti tempat foto menarik dan sejenisnya,” pungkas Eko.

Dinas ESDM Provinsi Banten menargetkan Geopark Bayah Dome ditetapkan sebagai Geopark Nasional pada tahun 2021.

Kamis, 20 Februari 2020

Hadirnya Proyek Strategis dan Fokus Kembangkan Pariwisata, Lebak Optimis Laju Pertumbuhan Ekonomi Akan Terus Tumbuh

Salah satu narasumber saat memaparkan materi dalam rapat di Ruang Transit Pendopo Gubernur Banten, Kamis (20/2)

Serang – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak menghadiri Rapat Koordinasi Bidang Perekonomian Biro Bina Perekonomian Setda Provinsi Banten Tahun Anggaran 2020 di Ruang Transit Pendopo Gubernur Banten, Kamis (20/2).

Dalam paparan yang disampaikan langsung oleh Plt. Kepala Biro Bina Perekonomian Setda Provinsi Banten, Mahdani, disebutkan bahwa salah satu programnya yaitu melakukan perumusan kebijakan perekonomian. “Salah satunya Biro Perekonomian sedang mengkaji objek-objek religi di Provinsi Banten berdasarkan arahan Gubernur Banten langsung yang melihat adanya potensi besar dari wisata budaya dan religi,” tutur Mahdani. Bahkan Gubernur Banten sedang mengirim 3 (tiga) orang ke Belanda untuk mengumpulkan dan meng-copy arsip-arsip bersejarah tentang Kerajaan Banten. Selain itu, tahun ini Provinsi Banten juga akan membangun pusat sentra UMKM di Kawasan Banten Lama dengan luas lahan 4 (empat) hektar dan satu lagi lokasi yang direncanakan tepatnya di Cikokol namun masih dipending karena terkait luasan lahan.

“Kabupaten Lebak memiliki potensi pariwisata yang sangat melimpah, termasuk juga di dalamnya wisata religi,” kata Imam Suangsa selaku Sekretaris Bappeda saat menyampaikan tanggapan. Imam menjelaskan bahwa saat ini mungkin Kabupaten Lebak dari segi pertumbuhan ekonomi belum bisa menyamai Provinsi Banten, namun dipastikan akan terus tumbuh karena berkat visi Bupati yang berfokus terhadap pariwisata. Pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Bappeda sedang mewujudkan Lanskap Ekowisata dan mengembangkan Geopark Bayah Dome menjadi Geopark Nasional. “Yang terpenting dalam tiga hingga empat tahun ke depan berkat adanya proyek strategis nasional seperti Jalan Tol Serang-Panimbang yang mana terdapat 3 (tiga) exit tol di Lebak dan juga pembangunan DAM Karian akan otomatis merubah wajah Lebak. Dengan kehadiran proyek strategis nasional tersebut tentunya memicu pertumbuhan perekonomian Lebak salah satunya akan muncul industri berbasis agro melalui potensi komoditas unggulan dari sektor pertanian dan perkebunan yang ada,” pungkas Imam.

Minggu, 09 Februari 2020

Kembali Gandeng UNPAD, Lebak Mulai Susun Rencana Induk Geopark Bayah Dome

Foto bersama tim dari Bappeda Kabupaten Lebak dengan Puslit GKG Unpad di Unpad Dipatiukur, Kamis (6/2)

Bandung – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak mengadakan pertemuan dengan Pusat Penelitian Geopark dan Kebencanaan Geologi (Puslit GKG) di Universitas Padjajaran (UNPAD) Dipatiukur, Kamis (6/2). Pertemuan ini dihadiri langsung oleh Kepala Bappeda, Hj. Virgojanti, guna membahas persiapan penyusunan Rencana Induk Geopark Bayah Dome.

“Ternyata Geopark diprediksi akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Banten berdasarkan keterangan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten saat Rapat Pembahasan Kerangka Ekonomi Makro Daerah (KEMD) Provinsi Banten,” tutur Virgojanti. Hal tersebut tentu menjadi peluang besar bagi Kabupaten Lebak yang sedang mengembangkan Geopark Bayah Dome. Oleh karena itu, Bappeda Kabupaten Lebak akan mensosialisasikan mengenai potensi Geopark dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Lebak nantinya. “Rencananya kami akan mengundang Prof. Mega sebagai salah satu narasumber guna menjelaskan tentang Geopark Bayah Dome, sehingga nantinya seluruh stakeholders yang diundang mengetahui apa yang harus dilakukan dan dijaga,” kata Virgojanti.

Ketua Puslit GKG, Prof. Mega, sangat antusias untuk bisa menjadi narasumber dalam Musrenbang Kabupaten Lebak dan juga menyatakan kesiapan timnya untuk kembali bekerjasama dengan Bappeda Kabupaten Lebak dalam penyusunan Rencana Induk Geopark Bayah Dome. “Diharapkan saat Musrenbang, bisa mengundang seperti Chemindo dan Antam agar konsep pentahelix dapat dilakukan salah satunya dari segi kontribusi CSR dalam penguatan Geopark,” pungkas Mega. Untuk proses penyusunan Rencana Induk Geopark Bayah Dome, tim Puslit GKG Unpad membutuhkan data-data awal berupa data sekunder perihal data perekonomian, tata ruang, dan sebaran biodiversity hingga cultural diversity dari kajian yang ada di instansi terkait. Perihal proses Geopark Bayah Dome menuju Geopark Nasional, selain mengajukan penetapan Warisan Geologi kepada Kementerian ESDM, Pemerintah Kabupaten Lebak diminta segera membuat Surat Keputusan (SK) Bupati untuk Badan Pengelola Geopark dan Penetapan Lokasi Kawasan hasil kajian Warisan Geologi sebelumnya. 

“Kami merasa terhormat dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Pemerintah Kabupaten Lebak kepada tim Puslit GKG untuk bekerjasama dalam pengembangan Geopark Bayah Dome,” tutup Mega.

Kamis, 06 Februari 2020

Diprediksi Melambat, Provinsi Banten Cari Peluang Pertumbuhan Ekonomi Baru

Kepala Bappeda Provinsi Banten, Muhtarom, saat membuka FGD di Bappeda Provinsi Banten, Jumat (31/1) 

Serang – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka pembahasan proposal Kajian Kerangka Ekonomi Makro Daerah (KEMD) (Proyeksi Tahun 2021) di Ruang Rapat Bidang Litbang Bappeda Provinsi Banten, Jumat (31/1). Kepala Bappeda Provinsi Banten, Muhtarom, membuka secara langsung FGD tersebut. 

“Berdasarkan data tren pertumbuhan ekonomi baik Y-on-Y maupun Q-to-Q, dipastikan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten melambat,” tutur Saeful Hidayat selaku narasumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten. Selain efek dari perang dagang, Saeful menambahkan bahwa sektor industri pengolahan yang mendominasi distribusi PDRB Provinsi Banten (30,8%) tumbuh di bawah rata-rata pertumbuhan sektoral. Perlu diketahui bahwa sektor industri pengolahan di Provinsi Banten mayoritas untuk diekspor. Hal ini tentu perlu diwaspadai bilamana ekspor industri pengolahan jatuh, maka akan langsung memukul lapangan usaha industri pengolahan sehingga dipastikan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten. “Perlu adanya sumber pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Banten, salah satunya yaitu Tangerang yang berpeluang mengembangkan ekonomi digital,” ungkap Saeful. 

Di awal rapat, Muhtarom, menjelaskan bahwa ruang-ruang untuk peluang kerja di Provinsi Banten sangat besar, salah satunya dengan tersedianya 400.000 ha lahan pertanian dan perkebunan. Dalam data BPS pun disebutkan bahwa Provinsi Banten memiliki potensi pasar produk pertanian dari segi letak, kebijakan koridor Ekonomi Jawa, dan peluang ekspor. “Melihat potensi yang ada, fokus pembangunan Pemprov Banten yaitu pada bidang pertanian,” kata Muhtarom. Salah satu potensi yang bisa dikembangkan yaitu melalui Agrobisnis guna mengurangi pengangguran karena hingga saat ini hanya sekitar 4,5% yang membuka jasa usaha tani. Selain itu, sektor pariwisata juga bisa menjadi sumber pertumbuhan baru. Salah satu narasumber dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten menuturkan bahwa ada peluang pertumbuhan melalui potensi pengembangan Geopark di Provinsi Banten.

Durian “Si Lodong” dari Lebakgedong Raih Juara Tiga pada Festival Durian Banten 2020

Peserta dari Kabupaten Lebak saat menerima penghargaan juara 3 dalam Kontes Durian Provinsi Banten, Sabtu (1/2)

Tangerang Selatan – Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pertanian menggelar Festival Durian Banten di The Flavor Bliss Alam Sutera, Tangerang Selatan, Sabtu (1/2). Acara ini dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, bersama dengan Gubernur Banten, Wahidin Halim.

Salah satu yang dinantikan selain Makan Durian Gratis ialah Lomba Cipta Karya Produk Segar Durian sebagai upaya mencari durian lokal Banten yang terbaik. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak turut berpartisipasi dengan melombakan Durian dari Desa Lebakgedong milik Dedi yang bernama “Si Lodong”. Dari 58 peserta yang mengikuti lomba tersebut, “Si Lodong” berhasil meraih nilai 196,25 dan berhak menyandang predikat juara ketiga. Selain piala, Dedi selaku pemilik “Si Lodong” berhak mendapatkan uang pembinaan dari Dinas Pertanian Provinsi Banten senilai dua juta rupiah. “Diselenggarakannya Festival Durian ini sebagai upaya Pemprov Banten untuk menjaring durian unggulan lokal setiap tahunnya, yang mana pemenangnya akan dilindungi dan didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian dan akan dikembangkan secara nasional,” ungkap Agus M Tauchid selaku Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten.

Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak juga ikut memeriahkan Bazar Durian. Durian yang disajikan untuk dijual kepada para pengunjung berasal dari Kecamatan Leuwidamar, Kecamatan Sobang, Kecamatan Lebakgedong, dan masih banyak lagi. Tidak hanya Durian, terdapat juga Rambutan dari Kecamatan Maja dan Manggis asal Kecamatan Cipanas yang ikut diperdagangkan dengan nilai Rp 5.000,- per kilonya bagi yang ingin membawa pulang. Namun, jika dimakan di tempat Bazar Durian tidak dipungut biaya alias gratis hanya untuk Rambutan dan Manggis. Terhitung dari dibukanya acara hingga menjelang siang hari, semua yang diperdagangkan dalam stan ludes terjual kepada para pengunjung. 

Perlu diketahui kriteria penilaian Lomba Cipta Karya Produk Segar Durian cukup banyak, beberapa diantaranya dari segi rasa, bentuk, dan wangi.

Senin, 03 Februari 2020

Kenalkan Geopark dan Ecotourism, Masyarakat Sobang Diminta Gali Potensi Wisata

Kabid Perekonomian dan SDA Bappeda Lebak saat menyampaikan sambutan Bupati di Kecamatan Sobang, Kamis (30/1)

Sobang – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lebak Tahun 2021 Tingkat Kecamatan di Kantor Camat Sobang, Kamis (30/1). Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Lebak, Iman Hiddayat, menjadi salah satu narasumber sekaligus membuka kegiatan tersebut.

“Penciptaan nilai tambah ekonomi pada objek destinasi pariwisata potensial menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Lebak pada tahun 2021,” kata Iman. Saat ini Pemerintah Kabupaten Lebak sedang mengembangkan Geopark Bayah Dome dan Ecotourism. Iman menuturkan bahwa Kecamatan Sobang masuk ke dalam delineasi hasil kajian warisan geologi yang dilakukan oleh tim dari Universitas Padjajaran. Sedangkan untuk Ecotoursim, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menilai Kabupaten Lebak layak untuk mengembangkan jasa wisata tersebut bila dilihat dari kondisi alam dan kekayaan budayanya. “Oleh karena itu, Bupati Lebak akan konsen terhadap pengembangan Ecotourism di Lebak ini, termasuk Kecamatan Sobang bila dirasa memiliki potensi untuk itu silahkan digali dan dikembangkan sehingga akan tercipta nilai tambah,” pungkas Iman.

“Kecamatan Sobang terdapat 9 (sembilan) titik yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata, namun masih terdapat beberapa permasalahan terkait akses jalan,” tutur H. Rosyid selaku Camat Sobang. Curug Cipicung dan Goa Sangiang merupakan beberapa potensi wisata yang akan masuk dalam kegiatan pembangunan tahun anggaran 2020 terkait Pengadaan dan Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU). Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Lebak, Junaedi Ibnu Jarta, yang turut hadir dalam Musrenbang di Kecamatan Sobang juga menegaskan bahwa sebagai warga asli Sobang yang juga diamanahkan untuk mewakili suara masyarakat Sobang akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengawal segala usulan masyarakat melalui mekanisme yang ada.