Jumat, 21 Juni 2019

Bappeda Kabupaten Lebak Ikut Serta dalam Bimbingan Teknis Sinergi Kerangka Ekonomi Makro Daerah (KEMD) yang Diselenggarakan Bappeda Provinsi Banten


Para peserta Bimtek sedang mendapat penjelasan tentang materi-materi yang akan disampaikan oleh Bappenas

SerangBadan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten mengundang tiap-tiap Bappeda seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Banten termasuk Bappeda Kabupaten Lebak untuk mengirimkan satu orang perwakilannya agar dapat mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Sinergi Kerangka Ekonomi Makro Daerah (KEMD). Bimtek tersebut digelar dari tanggal 19 sampai 20 Juni 2019 yang bertempat di Hotel Le Dian, Serang, Banten. Maksud dan tujuan diselenggarakannya Bimtek tersebut untuk melakukan koordinasi dan sinergi kebijakan KEMD di tingkat pusat maupun di daerah serta melakukan koordinasi data dan informasi maupun metodologi di dalam penyusunan KEMD (pusat dan daerah).

Bimtek yang berlangsung selama dua hari ini, diawali paparan tentang kondisi sosial ekonomi daerah di Provinsi Banten dari para narasumber diantaranya Kepala Bappeda Provinsi Banten, Direktur PMAS Direktur PMAS Bappenas, Direktur Bank Indonesia perwakilan Provinsi Banten, dan Kepala BPS Provinsi Banten. Selanjutnya, masuk dalam materi awal yaitu berupa teori dasar ekonomi makro dan cara membaca data ekonomi. Setelah itu, barulah materi inti diterima oleh para peserta berupa koordinasi teknis Blok Rill 1, 2, Analisis Harga, Analisis Asumsi, dan Proyeksi. Yang mana materi inti tersebut, para peserta langsung dihadapkan pada data real tentang PDRB Provinsi Banten dan di mana peserta wajib paham cara membaca kondisi ekonomi saat ini dari data tersebut serta melakukan proyeksi laju pertumbuhan ekonomi. 

Dari beberapa paparan dan materi yang disampaikan, ada beberapa pesan-pesan yang harus segera dieksekusi oleh tiap-tiap daerah khususnya di lingkup Provinsi Banten. Yang paling utama ialah, alasan diadakannya Bimtek ini bahwa pertumbuhan ekonomi nasional saat ini masih menggunakan skema top down, sementara beberapa tahun ke depan skema yang berlaku diharapkan berangkat dari provinsi. Selanjutnya ada kecenderungan sektor industri di Provinsi Banten cukup tinggi namun pengangguran masih saja tetap tinggi, diharapkan ke depan dapat dipisahkan pengangguran dari penduduk asli dan pendatang. Alhasil pemerintah harus fokus memajukan industri padat karya dibanding padat modal untuk menurunkan angka pengangguran. Selain itu, dengan melihat peringkat daya saing daerah, Provinsi Banten jauh tertinggal dari provinsi lain di Pulau Jawa bahkan di luar Pulau Jawa. Bila dianalisis, Provinsi Banten perlu meningkatkan regulasi agar iklim berinvestasi dapat bersahabat bagi investor, sehingga Banten dapat bersaing dengan daerah lain.

Minggu, 16 Juni 2019

Eksotisme Pantai Klayar Andalan Pariwisata Kabupaten Pacitan

Pesona Wisata Pantai Klayar, Foto: Yogan Daru Prabowo

Pulau Jawa bagian selatan tak dipungkiri menyimpan banyak keindahan alam yang dapat dinikmati banyak orang, salah satunya yaitu wisata bahari. Kabupaten Pacitan adalah salah satu daerah yang berada di selatan Pulau Jawa tepatnya di Provinsi Jawa Timur. Daerah yang dijuluki kota 1001 goa ini, juga memiliki wisata lain selain goa yang tak kalah indah yaitu pantainya. Salah satu wisata pantai yang menjadi andalan pariwisata di Kabupaten Pacitan bernama Pantai Klayar.

Pantai yang terletak di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo ini, masih menjadi andalan Pemerintah Kabupaten Pacitan dalam mendatangkan wisatawan. Tercatat selama tahun 2018, jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Klayar sebanyak 1,7 juta wisatawan. Hal tersebut diutarakan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Endang Surjari, saat berbincang Suara Pacitan FM, dikutip dari Pacitanku.com. Tingginya jumlah kunjungan disinyalir sebagai dampak pembangunan fasilitas yang terus bertambah dan juga peningkatan aksesibilitas yang terus digenjot oleh pemerintah.

Wisata yang berjarak sekitar 22 km dari Alun-Alun Kabupaten Pacitan ini memiliki beragam keunikan yang ditawarkan. Keunikan dari Pantai Klayar adalah adanya batu karang besar yang membelah bibir pantai, sehingga jika ombak sedang pasang, sela-sela batu karang akan menciptakan air mancur yang indah. Selain itu, Pantai Klayar memiliki saluran air tawar yang berasal dari sungai sisi pantai dan langsung mengalir ke laut. Namun sangat disayangkan bila berkunjung ke pantai ini, tidak diperbolehkan untuk berenang dikarenakan ombaknya yang cukup besar khas pantai selatan dan juga permukaan bibir pantai yang tidak rata alias berkarang. Jadi saat berkunjung ke pantai ini, kita hanya dapat menikmati pesona kecantikan Pantai Klayar dari pinggir pantai dan sesekali bisa ber-selfie dengan latar deburan ombak besar khas pantai selatan.yang menabrak batu karang. 

Sabtu, 08 Juni 2019

Misteri di Balik Keindahan Goa Gong

Pesona Wisata Goa Gong dari Kedalaman, Foto: Yogan Daru Prabowo

Kabupaten Pacitan adalah sebuah daerah yang terletak di sisi barat Provinsi Jawa Timur dan dijuluki Kota 1001 Goa. Hal tersebut dikarenakan wilayah kabupaten ini hampir 80% terdiri dari pegunungan bukit kars atau bukit kapur. Sehingga banyak celah serta lobang dalam tekstur tanahnya dan bahkan ciri khas dari pegunungan kars lainnya antara lain adanya sungai bawah tanah yang tersebar di seluruh wilayahnya. Sungai bawah tanah ini disebut juga sebagai luweng atau goa yang memanjang. Dari sekian banyak goa, terdapat salah satu goa yang unik nan indah bernama Goa Gong. Goa Gong terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung. Goa Gong memiliki kedalaman sekitar 256 meter yang menawarkan keindahan stalaktit dan stalakmit yang sudah berusia hingga ratusan tahun. Goa ini muncul sebagai akibat aktivitas vulkanik dan juga gerakan termik yang berlangsung selama ribuan tahun silam. 

Aksesibilitas menuju Goa Gong hingga ketersediaan sarana prasarana penunjang sudah sangat baik. Jarak dari pusat kota sekitar 22 km atau kurang lebih 1 (satu) jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Harga tiket masuknya pun terjangkau, dengan mengeluarkan Rp 5.000,- per orang, pengunjung dapat bebas menjelajahi keindahan seisi Goa Gong. Jika ingin menyewa alat penerangan untuk menjelajahi goa, terdapat penyewaan senter dengan biaya Rp 5.000,-. Ataupun untuk menyewa tour guide jika perlu, maka biaya jasa dikenakan Rp 30.000,-. Fasilitas di dalam goa pun sudah sangat baik dengan tersedianya jalur berupa tangga-tangga untuk mempermudah mobilisasi pengunjung dan juga ditambahkannya lampu-lampu warna-warni yang semakin memperindah pemandangan di dalam Goa Gong. Terdapat juga penjual makanan dan minuman serta toko cinderamata di area Goa Gong tepatnya setelah keluar dari goa sebagai fasilitas penunjang pariwisata.

atu hal yang menjadi misteri dan bahan pertanyaan bagi para pengunjung yaitu mengapa dinamakan Goa Gong. Berdasarkan kisah warga setempat, seringkali terdengar suara gema tabuhan seperti halnya suara gong yang asalnya dari dalam goa. Suara gong di dalam goa tersebut adalah hasil dari pantulan suara tetesan air dalam goa yang menimpa batu stalaktit dan stalakmit yang ada di goa tersebut. Namun setelah ditelusuri ke dalam, juga terdapat salah satu stalaktit yang ketika dipukul akan berbunyi layaknya sebuah gong. Sehingga memang layak goa tersebut dinamakan Goa Gong berdasarkan kisah sejarah maupun keadaan yang ada saat ini. Gong itu sendiri merupakan salah satu alat musik dalam kesenian Gamelan Jawa.