Rabu, 15 Juli 2020

Bahas Proyek Strategis Nasional, Ini Permintaan Pemda Lebak kepada Kemenkomarves

Kepala Bappeda Kabupaten Lebak saat menyampaikan paparan di Ruang Kepala Bappeda Kabupaten Lebak (15/7)

Lebak – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak, Hj. Virgojanti, menerima secara langsung kunjungan dari perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) di Ruang Kepala Bappeda Kabupaten Lebak, Rabu (15/7). Kunjungan tersebut tentunya membahas perkembangan terkini maupun permasalahan yang ada terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kabupaten Lebak seperti DAM Karian dan Pengembangan Kota Baru Maja. Turut hadir dalam pertemuan ini dari Pemerintah Kabupaten Lebak diantaranya Asisten Daerah Perekonomian dan Pembangunan (Asda) II, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dan Direktur PDAM Tirta Multatuli serta Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) Bappeda.

Kepala Bappeda Kabupaten Lebak, Hj. Virgojanti, mengharapkan adanya pengoptimalan terhadap akses menuju Kota Baru Maja melalui Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja). “Dengan meningkatkan aksesibilitas salah satunya optimalisasi Tol Serbaraja tentunya akan bisa memicu pertumbuhan Kota Baru Maja”, tutur Virgo. Lebih lanjut Kepala Bappeda menyoroti perihal ketersediaan pemenuhan air baku dan sarana persampahan bagi masyarakat di Kota Baru Maja yang diprediksi mencapai 1,2 juta jiwa. “Untuk pemenuhan air baku di Maja perlu dilakukan penambahan alokasi dari DAM Karian yang rencana awal hanya 0,2 agar bisa menjadi 0,7-0,8 m3/dt, sedangkan perihal sarana persampahan perlu adanya dukungan dalam penyediaan TPA baru maupun TPA yang sudah ada saat ini yaitu TPA Dengung dengan luas ±10 Ha,” pungkas Virgo. Menyambung dari pernyataan Kepala Bappeda, Direktur PDAM Tirta Multatuli, Oya Masri, meminta kepastian pembangunan SPAM oleh kementerian pusat yang rencananya dibangun pada tahun 2020 guna memenuhi kebutuhan air baku di Maja. Selanjutnya Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lebak, Maman Suparman, turut menyampaikan sedikit catatan untuk Kemenkomarves guna mewujudkan harapan pengembangan Kota Baru Maja yang inklusif. “Selain penataan ruang dalam pengembangan Kota Baru Maja, salah satu hal yang perlu diperhatikan ialah penataan terhadap lingkungan khususnya bagi masyarakat disekitarnya”, tutup Maman.

Satu hari sebelumnya, beberapa perwakilan dari Kemenkomarves telah melihat secara langsung DAM Karian dan direncanakan pasca pertemuan ini akan menuju Kota Baru Maja untuk meninjau kondisi lapangan maupun masyarakat disekitarnya.