Selasa, 28 Januari 2020

Isu Tata Ruang dan Infrastruktur Mencuat di Musrenbang Kecamatan Maja

Camat Maja saat berinteraksi dengan Bupati Lebak melalui Teleconference di Kantor Camat Maja, Selasa (28/1)

Maja – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak mengirim perwakilannya untuk menghadiri pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2021 tingkat kecamatan secara Daring (Dalam Jaringan) di Kantor Camat Maja, Selasa (28/1). 

Anggota DPRD Kabupaten Lebak, Abdul Rohman, menyoroti perihal tata ruang dan jalan penghubung di Kecamatan Maja. “Saya meminta agar masyarakat dilibatkan dalam penyusunan RTRW Kabupaten Lebak dan tim penyusun Raperda untuk mensosialisasikan kepada DPRD serta mengekspos hasilnya kepada masyarakat,” tutur Abdul Rohman. Abdul Rohman juga menambahkan perihal jalan penghubung Kecamatan Rangkasbitung ke Kecamatan Maja yang berada di Papanggo Citeras kemudian ke Cilaja Hilir sampai Cirangko agar diusulkan menjadi jalan kabupaten. Kemudian Camat Maja, Abdul Rohim, juga menuturkan bahwa Kecamatan Maja memiliki beberapa potensi pengembangan pariwisata seperti kuliner maupun wisata alam. “Terdapat aset pemerintah desa berupa lahan seluas 0,12 Ha di depan Stasiun Maja dan 1 Ha di area Citra Maja Raya serta Situ Cicinta dengan luas 4 Ha yang bisa dikembangkan potensinya namun asetnya dimiliki oleh Balai Besar,” jelas Abdul Rohim.

Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya, menanggapi terkait tata ruang saat ini sedang proses evaluasi dari provinsi yang nantinya hasil tersebut akan disosialisasikan kepada DPRD untuk dijadikan Perda. Perihal Situ Cicinta memang kewenangannya ada di provinsi, saat ini sedang diusulkan untuk bisa ditangani kabupaten bahkan desa dalam hal pengelolaan hingga pemanfaatannya. “Maja yang masuk ke dalam proyek strategis nasional seperti kota baru satu-satunya di Pulau Jawa dan akan menjadi pusat ekonomi kreatif, perlu disiapkan mental dan peningkatan kualitas sumber daya manusianya,” kata Iti. Bupati Lebak menambahkan dengan perkembangan Maja ke depan yang semakin pesat, perlu dibarengi dengan respon cepat dari pemerintah hingga masyarakat agar mampu memanfaatkan potensi tersebut guna mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Bentuk Tim Percepatan, Pemda Lebak Kebut Pengembangan Geopark Bayah Dome

Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Bappeda Kabupaten Lebak saat memimpin rapat di Aula Bappeda, Senin (27/1)

Rangkasbitung – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak menggelar rapat koordinasi dalam rangka pembentukan Tim Percepatan Pengembangan Geopark Bayah Dome di Aula Bappeda Kabupaten Lebak, Senin (27/1). Rapat yang dipimpin oleh Kepala Bidang Perekonomian dan Sumberdaya Alam Bappeda Kabupaten Lebak, Iman Hiddayat, turut dihadiri Tenaga Ahli Ekowisata Lebak, M. Nurdin Razak, dan dinas-dinas terkait.

Output yang dihasilkan melalui rapat ini yaitu tersusunnya draf Surat Keputusan (SK) Bupati tentang Tim Percepatan Pengembangan Geopark Bayah Dome,” tutur Iman. Melalui Tim Percepatan ini akan dibentuk sebuah Badan Pengelola Geopark sebagai salah satu syarat dalam Rencana Induk Geopark yang telah diagendakan oleh Bappeda tahun ini. Perlu diketahui juga bahwa dalam tahapan-tahapan pengembangan Geopark yang tertuang di Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2019, dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama dengan beberapa stakeholders sehingga dibutuhkannya Tim Percepatan dan Badan Pengelola guna pengembangan Geopark Bayah Dome. “Melalui pengembangan Geopark ini, dapat menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan visi Bupati dan Wakil Bupati Lebak yang ingin menjadikan Lebak sebagai Destinasi Wisata Unggulan Nasional,” pungkas Iman.

Tenaga Ahli Ekowisata, M. Nurdin Razak, menjelaskan perihal Geopark bahwa geologi merupakan gerbang awal tetapi yang utama adalah peningkatan kapasitas masyarakat (carrying capacity). Sehingga indikator-indikator yang dipakai dari pengembangan Geopark ujungnya yaitu Ekowisata seperti awerness and capacity building dan local empowerment. “Selain warisan geologi yang ada, Kabupaten Lebak memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan Geopark dengan merujuk pada kekayaan cultural diversity dan biodiversity-nya seperti keberadaan masyarakat adat Suku Baduy dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak,” kata Nurdin. Selain itu, Nurdin juga memberikan beberapa catatan untuk pembentukan Tim Percepatan ini, salah satunya meminta dibuatkan matriks tupoksi yang memiliki benang merah tiap-tiap anggota yang tergabung dalam tim. 

Rabu, 22 Januari 2020

Ecotourism Class Fokus Penguatan SDM dan Kelembagaan Tata Kelola Ekowisata Lebak

 Tenaga Ahli Ekowisata, M. Nurdin Razak, saat menyampaikan materi dalam Ecotourism Class, Selasa (21/1)

LeuwidamarBadan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak menghadiri kegiatan Ecotourism Class di Stingless Bee House, Desa Nayagati, Kecamatan Leuwidamar, Selasa (21/1). Turut hadir Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak, Rismahayadin Imam, bersama para jajarannya termasuk beberapa tenaga ahli Pariwisata Kabupaten Lebak.

Ecotourism Class merupakan sebuah kegiatan yang diinisiasi oleh Putuh Komaratullah bersama teman-teman komunitasnya dari Desa Nayagati dengan menggandeng tenaga ahli Ekowisata Kabupaten Lebak, M. Nurdin Razak. Direncanakan kegiatan ini berlangsung selama 5 (lima) hari terhitung dari Senin hingga Jumat (20-24 Januari 2020). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk penguatan sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan dalam hal tata kelola Ekowisata di Kabupaten Lebak. “Ini merupakan awal dari rangkaian rencana besar yang telah disusun untuk pengembangan Ekowisata di Kabupaten Lebak tahun 2020. Ke depannya kegiatan seperti ini akan terus digulirkan khususnya di lanskap-lanskap Ekowisata bahkan juga untuk menunjang pengembangan Geopark Bayah Dome,” tutur Nurdin. Adapun materi-materi yang disampaikan dalam kegiatan ini antara lain materi ekowisata, manajemen homestay, manajemen destinasi, spatial planning, environment law, waste management, digital marketing, community development, hingga field trip ke beberapa objek daya tarik wisata di Lanskap Penyangga Baduy

Pemerintah Kabupaten Lebak saat ini sudah sejalan dalam hal paradigma pembangunan pariwisata ke depan yaitu target utamanya menghasilkan nilai tambah dari pariwisata,” kata Iman selaku Kabid Perekonomian dan SDA Bappeda Kabupaten Lebak. Bahkan beliau menambahkan melalui pengembangan Ekowisata ini dan juga Geopark salah satunya dapat menciptakan nilai tambah dari pariwisata. Hal tersebut didukung dengan pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam bahan paparan Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bahwa Ecotourism akan menjadi trend di masa depan. Untuk itu, Iman menambahkan diharapkan baik masyarakat khususnya di Lanskap Ekowisata maupun dari dinas-dinas terkait bisa memanfaatkan secara maksimal kehadiran tenaga ahli Ekowisata, M. Nurdin Razak, untuk bertukar pikiran dan bersama-sama mewujudkan Ekowisata di Kabupaten Lebak.

Kamis, 16 Januari 2020

Kompas Bumandhala Berhasil Mencapai Puncak Gunung Prau

Foto berlatar Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di Puncak Gunung Prau, 2565 mdpl, Minggu (22/12/2019)

Mungkin bagi kebanyakan orang khususnya yang sudah sering mendaki gunung adalah hal yang biasa ketika mendengar orang mampu mencapai puncak Gunung Prau. Tapi bagi kami ini adalah salah satu pengalaman yang luar biasa. Salah satu alasan yang pasti dikarenakan hampir semua yang ikut mendaki ke puncak Gunung Prau adalah hal pertama bagi mereka dalam hal mendaki gunung. Namun rasa penasaran dan hobi jalan-jalan untuk menikmati keindahan alam di negeri tercinta inilah yang membuat kita semua bertekad untuk mampu menggapai puncak Gunung Prau.

Ungkapan "Hasil Tak Akan Pernah Mengkhianati Proses" berhasil kami buktikan dan rasakan sendiri. Di saat baru menuju pos 1 hujan deras sudah mulai turun hingga hujan semakin lebat disertai badai menerjang kami saat menuju pos 2, dan selanjutnya menuju pos 3 trek sangat licin, lalu pos 3 hingga ke puncak trek semakin curam dan perlu tenaga ekstra untuk melaluinya. Dan pada akhirnya beberapa meter menuju puncak kami berhasil mendapat view sunset yang membuat kami bersyukur atas keagungan ciptaan Allah SWT. Bahkan esok paginya kami disuguhi keindahan sunrise beserta view gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, dan Merapi dalam satu momen. Pengalaman yang luar biasa.

Terima kasih ya Allah atas segala nikmat sehat, rezeki, dan karunia-Mu hingga kami berhasil sampai ke Puncak Gunung Prau dan kembali ke Tangerang dengan selamat dan dalam keadaan sehat tanpa kekurangan satu pun. Banyak pelajaran berharga yang kami dapat, dari pentingnya komunikasi, kerja sama, saling mengingatkan dan menguatkan hingga meredam egoisme demi satu tujuan. Ditunggu perjalanan berikutnya guna mengeksplor indahnya negeri kita tercinta ini bersama Kompas Bumandhala.

Kolaborasi PI2B ITI dengan Bappeda Kabupaten Lebak dalam Pekan Inovasi Daerah Kabupaten Lebak 2019

Kolaborasi Pusat Inovasi dan Inkubasi Bisnis Institut Teknologi Indonesia (PI2B ITI) dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak dalam salah satu rangkaian acara kegiatan Pekan Inovasi Daerah Kabupaten Lebak 2019.

Alhamdulillah disela-sela penjurian inovasi daerah, menyempatkan berbincang dengan Ibu Aniek dari PI2B ITI yang menjadi salah satu juri. Saya bercerita nostalgia ketika masih berkuliah di ITI dan juga ketika berorganisasi di dalamnya hingga pamer sedikit bahwa saya pernah masuk dalam 10 besar Workshop Technopreneurship 2016 yang diselenggarakan Puspiptek melalui inovasi yang dibuat oleh tim dari kawan-kawan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITI. Sedangkan beliau menceritakan tentang kondisi kampus saat ini hingga keseriusan PI2B ITI dalam mengembangkan minat mahasiswa khususnya untuk berinovasi dalam bidang ekonomi kreatif melalui teknologi terbarukan.

Bahkan dari perbincangan saya dengan beliau, ternyata ada kabar yang cukup menggembirakan bahwa ITI tengah mempersiapkan untuk membuka Strata II (S-2) dengan 3 prodi salah satunya terkait visi kampus yaitu Technology Based Entrepreneur University. Tidak hanya itu, persiapan ITI untuk menjadi PTN sudah sampai persetujuan presiden, tinggal beberapa tahap lagi untuk mewujudkan impian Alm. BJ. Habibie agar ITI bisa menjadi PTN yang menghasilkan teknokrat-teknokrat terbaik untuk bangsa.

Saya sangat berharap akan ada kolaborasi kembali dengan Institut Teknologi Indonesia khususnya dalam perencanaan pembangunan dikarenakan kampus ini satu-satunya yang memiliki program studi PWK di Banten. Apalagi mendengar kabar dari dosen pembimbing saya dahulu bahwa jurusan PWK ITI sudah membuka mata kuliah khusus pariwisata. Tentu sangat sesuai sekali dengan visi Bupati saat ini yaitu Lebak sebagai Destinasi Wisata Unggulan Nasional Berbasis Potensi Lokal. Semoga.