Jumat, 15 Mei 2020

Menilik Mobile Positioning Data Sebagai Strategi Pemulihan Pariwisata Paska Pandemi Covid-19

 Pimpinan Bappeda Kabupaten Lebak saat mengikuti Webinar di Ruang Kepala Bappeda Kabupaten Lebak (8/5)

Lebak – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak, Hj. Virgojanti, bersama pimpinan berserta staf Bidang Perekonomian dan SDA mengikuti webinar yang diselenggarakan oleh PT. Metra Digital (MD) Media di Ruang Kepala Bappeda Kabupaten Lebak, Jumat (8/5). Topik yang dibahas dalam webinar tersebut yaitu Merancang Strategi Pariwisata Daerah Pasca Pandemi Covid-19 dengan Dukungan Mobile Positioning Data (MPD).

Narasumber dari BPS Pusat menyebutkan bahwa pariwisata merupakan sektor paling penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia saat ini karena beberapa hal seperti masuknya sebagai prioritas nasional dalam RPJMN Tahun 2020-2024, termasuk dalam indikator SDGs, dan memiliki multiplier effect yang besar. Hal-hal tersebut yang mendasari banyak wilayah di Indonesia menjadikan pariwisata sebagai lokomotif pembangunan ekonomi daerah selain juga ketersediaan daya tarik wisatanya. Oleh karena itu, dengan adanya pandemi covid-19 yang melanda dunia khususnya di Indonesia saat ini, tidak heran pariwisata menjadi sektor yang terdampak langsung dan berpengaruh besar terhadap perlambatan pertumbuhan perekonomian bangsa.

Saat ini berbagai upaya telah dilakukan dalam mengatasi pandemi covid-19 ini, namun yang tak kalah penting tentu bagaimana menyusun strategi pemulihan terhadap pariwisata paska pandemi. “Mengambil pelajaran dari pandemi ini, sudah barang tentu pariwisata harus masuk ke ranah digital”, kata Syaifudin selaku Direktur Utama MD Media. Salah satunya penggunaan MPD baik dalam perolehan data sebagai dasar pengambilan kebijakan. BPS pusat sudah memanfaatkan MPD untuk data statistik pariwisata sejak tahun 2016. “Meskipun masih terdapat kelemahan dalam pemanfaatan MPD seperti hanya menggambarkan mobilitas tanpa karakteristik wisatawan, namun hal tersebut diminimalisir melalui tambahan digital survei yang salah satunya bekerjasama dengan Telkomsel”, ungkap Titi selaku Direktur Keuangan, TI, dan Pariwisata BPS Pusat. Lebih lanjut Titi mengatakan bahwa MPD bisa dipakai dikarenakan sekitar 5M populasi dunia sudah menggunakan ponsel, bahkan menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) disebutkan masyarakat Indonesia sekitar 360 juta orang memiliki ponsel. Narasumber lainnya, Hanif Helmi selaku GM Big Data MD Media, mengungkap data yang menunjukkan bahwa penetrasi pengguna smartphone adalah 45% dari pengguna ponsel di Indonesia, dengan rata-rata harian penggunaan internet 3 jam 10 menit melalui ponsel, bahkan setiap hari orang-orang memeriksa ponsel 150x setiap 10 menit, dan 73% masyarakat Indonesia mengakses internet melalui ponsel. 

Data dan fakta tersebutlah yang memperkuat metode MPD bisa digunakan sebagai strategi pemulihan pariwisata daerah. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memanfaatkan analisa data MPD dalam aplikasi SIRARU (Sistem Informasi Pariwisata Terpadu) sebagai strategi pemulihan. Sedangkan pihak MD Media memunculkan ide melalui metode MPD dalam membantu pemulihan pariwisata daerah yaitu menggunakan Local Tourism Engine yang di dalamnya terdiri dari analytics dashboard and traveler promotion.