Senin, 20 Mei 2019

Wisata Budaya Baduy, Eksistensi Kampung Adat Tradisional di Zaman Modern

Keunikan Wisata Budaya Baduy, Foto: Septian Deni Saputro

Indonesia adalah negara yang terkenal dengan keanekaragaman budaya dan juga suku bangsanya. Salah satu suku yang dimiliki Indonesia dengan keunikannya hingga dikenal dunia yaitu Suku Baduy. Suku Baduy adalah salah satu suku yang masih menjaga tradisi dari nenek moyang sehingga sampai saat ini masih hidup secara tradisional dan bersahabat dengan alam. Dengan keunikannya tersebut, potensi untuk menarik wisatawan nusantara bahkan mancenagara telah dioptimalkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak sebagai salah satu Six Fantastix atau Destinasi Wisata Unggulan Kabupaten Lebak.

Wisata Budaya Baduy terletak di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Jarak menuju destinasi wisata tersebut dari Rangkasbitung sekitar 40 km atau kurang lebih 1 (satu) jam bila menggunakan kendaraan pribadi. Kondisi jalan menuju destinasi wisata tersebut terbilang sudah sangat baik sehingga dapat dikatakan mudah diakses. Transportasi umum pun tersedia bilamana wisatawan tidak membawa kendaraan pribadi dan langsung berhenti di pemberhentian akhir yaitu Terminal Ciboleger.

Suku Baduy terdiri dari 2 (dua) macam yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar, yang mana cara membedakannya terlihat dari penampilannya. Secara penampilan, suku Baduy dalam memakai baju dan ikat kepala serba putih. Sedangkan suku Baduy luar memakai pakaian hitam dan ikat kepala berwarna biru. Wisata Budaya Baduy menawarkan keasrian alam yang masih terjaga dan bisa mengenal lebih jauh tentang suku Baduy yang masih sangat tradisional. Suku Baduy hidup secara sederhana dan menyatu dengan alam. Oleh karena itu, pada tahun 2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan Suku Baduy menjadi warisan budaya tak benda yang diakui oleh negara.

Untuk mengenal lebih jauh tentang Wisata Budaya Baduy dapat langsung berkunjung kesana atau bisa juga dengan menonton film Ambu yang sudah tayang di bioskop-bioskop Indonesia terhitung bulan Mei, 2019. Film ini mengangkat tentang konflik keluarga dari tanah Baduy dengan latar belakang budaya yang begitu kuat. Dari keseluruhan film, mayoritas jalan cerita mengambil latar di Suku Baduy sehingga secara tidak langsung kita akan mengetahui bagaimana budaya dan tradisi di Suku Baduy hingga suasananya yang masih tradisional serta tak jarang eksotisme alamnya membuat penonton berdecak kagum. Melihat eksistensi kampung adat di tengah derasnya arus globalisasi saat ini, sebagai warga negara Indonesia (WNI) patut berbangga dan bersemangat memperkenalkan warisan budaya bangsa ini hingga berkomitmen untuk mejaga kelestariannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar