Kamis, 06 Februari 2020

Diprediksi Melambat, Provinsi Banten Cari Peluang Pertumbuhan Ekonomi Baru

Kepala Bappeda Provinsi Banten, Muhtarom, saat membuka FGD di Bappeda Provinsi Banten, Jumat (31/1) 

Serang – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka pembahasan proposal Kajian Kerangka Ekonomi Makro Daerah (KEMD) (Proyeksi Tahun 2021) di Ruang Rapat Bidang Litbang Bappeda Provinsi Banten, Jumat (31/1). Kepala Bappeda Provinsi Banten, Muhtarom, membuka secara langsung FGD tersebut. 

“Berdasarkan data tren pertumbuhan ekonomi baik Y-on-Y maupun Q-to-Q, dipastikan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten melambat,” tutur Saeful Hidayat selaku narasumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten. Selain efek dari perang dagang, Saeful menambahkan bahwa sektor industri pengolahan yang mendominasi distribusi PDRB Provinsi Banten (30,8%) tumbuh di bawah rata-rata pertumbuhan sektoral. Perlu diketahui bahwa sektor industri pengolahan di Provinsi Banten mayoritas untuk diekspor. Hal ini tentu perlu diwaspadai bilamana ekspor industri pengolahan jatuh, maka akan langsung memukul lapangan usaha industri pengolahan sehingga dipastikan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten. “Perlu adanya sumber pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Banten, salah satunya yaitu Tangerang yang berpeluang mengembangkan ekonomi digital,” ungkap Saeful. 

Di awal rapat, Muhtarom, menjelaskan bahwa ruang-ruang untuk peluang kerja di Provinsi Banten sangat besar, salah satunya dengan tersedianya 400.000 ha lahan pertanian dan perkebunan. Dalam data BPS pun disebutkan bahwa Provinsi Banten memiliki potensi pasar produk pertanian dari segi letak, kebijakan koridor Ekonomi Jawa, dan peluang ekspor. “Melihat potensi yang ada, fokus pembangunan Pemprov Banten yaitu pada bidang pertanian,” kata Muhtarom. Salah satu potensi yang bisa dikembangkan yaitu melalui Agrobisnis guna mengurangi pengangguran karena hingga saat ini hanya sekitar 4,5% yang membuka jasa usaha tani. Selain itu, sektor pariwisata juga bisa menjadi sumber pertumbuhan baru. Salah satu narasumber dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten menuturkan bahwa ada peluang pertumbuhan melalui potensi pengembangan Geopark di Provinsi Banten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar