Kamis, 17 Oktober 2019

Kembangkan Ekowisata, Kabupaten Lebak Gali Potensi Penyangga Baduy

Tim dari Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Bappeda saat akan berangkat menuju ke Cibarani, Kamis (18/10)

Lebak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak kembali melakukan assessment potensi pengembangan Ekowisata di Kabupaten Lebak bersama tenaga ahli Ekowisata, Nurdin Razak. Kali ini lokasi yang dituju ialah Lanskap Baduy – Cibarani, yang mana pada Lanskap ini tentu difokuskan pada daerah penyangga Wisata Suku Baduy.

Pada hari pertama melakukan assessment, tim berangkat menuju Desa Bojongmenteng tepatnya di Lembah Barokah yang diisi oleh beberapa masyarakat Dhuafa dan juga masyarakat Suku Baduy yang telah mualaf. Seperti biasa, tenaga ahli ekowisata memimpin focus group discussion (FGD) bersama para jaro dan masyarakat setempat untuk dilakukan brainstorming tentang ekowisata dan peluang untuk dikembangkan di Lanskap ini. Saat sesi diskusi, beberapa masyarakat sangat aktif dan antusias untuk memberikan pendapat beserta harapannya, termasuk Jaro dari Desa Cisimeut Raya. “Saya berharap dengan datangnya tim ini tentu bukan hanya sekedar wacana ke depan karena masyarakat sudah sangat antusias menyambut program-program dari pemerintah apalagi setelah Ibu Bupati datang langsung ke desa kami untuk melihat salah satu objek wisata yang kami miliki yaitu Situ Dangdang,” tutur Jaro Kohan. Selain itu, Ketua Pokdarwis Bojongmenteng Berkarya, Agus Bule, menuturkan bahwa yang diperlukan saat ini ialah bimbingan untuk mendesain kampung ini lebih maju dan juga bagaimana langkah-langkah yang harus dijalankan sehingga beliau meminta komitmen dan keseriusan terhadap pembinaan dan arahan terkait wisata.

Selanjutnya saat assessment di Desa Cibarani, tim langsung bertemu dengan Jaro Dulhani yang juga menjabat sebagai Ketua Wewengkon Adat. Berdasarkan penuturan Kepala Desa, Desa Cibarani menyimpan banyak potensi dengan dibuktikan melalui Profil Kasepuhan Cibarani yang dibuat oleh Rimbawan Muda Indonesia (RMI) bersama Satuan Adat Banten Kidul (SABAKI) dan juga masyarakat setempat. Potensi yang paling menonjol yaitu adanya Gunung Kendeng yang konon katanya lebih tinggi dari Gunung Luhur yang sedang viral akhir-akhir ini. Bahkan dari Gunung Kendeng yang masuk ke dalam hutan adat ini, dapat terlihat Cikotok dan sekitarnya bahkan sampai perkotaan Jakarta. Tidak hanya itu, potensi luar biasa lainnya yaitu ternyata dari Desa Cibarani ini hanya ±2 km sampai ke Baduy Dalam. Memang masih ada permasalahan yang ada saat ini dari segi akses yang masih terdapat jalan berbatu di beberapa ruas, namun hal tersebut sedang ditangani oleh Dinas PUPR dan juga pemerintah desa.

Melalui pengembangan Ekowisata pada Lanskap Baduy-Cibarani ini, menjadikan daerah penyangga Wisata Suku Baduy dapat merasakan peningkatan ekonomi. Tidak lagi menjadi penonton alias lintasan para wisatawan ketika ingin berkunjung ke Wisata Suku Baduy. Namun, juga akan menjadi pelaku ekonomi guna menyajikan beragam potensi wisata yang dimiliki oleh masing-masing wilayah baik kuliner, kerajinan, maupun objek wisata itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar